Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) telah dilaksanakan di SMAN 9 Bekasi pada tanggal 25 Januari 2024 dengan mengambil tema “Pelatihan Membungkus ala Jepang dengan Furoshiki”. PKM diketuai oleh Yusnida Eka Puteri, S.S., M.Si, dengan beranggotakan dosen Program Studi Sastra dan Bahasa Jepang STBA JIA yaitu Dr. Rainhard Oliver HW,S.S.,M.Pd., Anggiarini Arianto,M.Hum., dan Siti Nur Isnaini, S.S., M.Pd. Mahasiswa yang terlibat yaitu Hikmaniar Ratiwi dan Chandra Kharisma. Tema ini diusung untuk memperkenalkan salah satu budaya Jepang yang dapat dimanfaatkan oleh para siswa. Selain mengandung nilai estetika, terdapat juga fungsi go green sebagai alternatif pembungkus untuk mengurangi sampah plastik.

Apa yang anda ketahui tentang furoshiki? Jika melihat dari kata yang terbentuk pasti kita sudah dapat menerka bahwa kata tersebut berasal dari bahasa Jepang. Jawabannya, Benar. Furoshiki adalah kain pembungkus tradisional khas Jepang berbentuk persegi dengan bermacam-macam motif. Kain Furoshiki biasanya dipakai untuk membungkus benda-benda berbentuk kotak, lonjong, atau bulat agar mudah untuk dibawa atau dijinjing.

 

 

Para siswa belajar membungkus benda kotak, lonjong, dan bulat.

Dari gambar di atas, terlihat siswa sangat antusias untuk mempelajari cara membungkus khas Jepang ini. Sepertinya merupakan hal yang baru buat mereka, dengan menggunakan kain dapat membungkus barang-barang yang akan dibawa agar menjadi lebih praktis dan elegan. Furoshiki juga dapat dipergunakan sebagai pengganti kertas kado. Istilah furoshiki berasal dari dua kata, yaitu furo dan shiki yang berarti ”mandi” dan ”menyebarkan”. Kain furoshiki biasanya terbuat dari bahan dasar katun, nilon, sutra, atau rayon. Berbagai macam desain dan ukuran tersedia, sehingga orang dapat memilih furoshiki berdasarkan selera mereka. Alasan orang Jepang menggunakan furoshiki adalah karena serba guna dapat membungkus bentuk apapun, namun pada umumnya berbentuk kotak sebagai pengganti membungkus kado. Selanjutnya adalah karena nyaman dan ekonomis, dapat menggunakan apa saja yang sudah ada di rumah, dapat menghemat uang. Spesifikasi dari kain yang dipergunakan untuk furoshiki adalah kain berbentuk empat persegi, menggunakan corak-corak yang berwarna, biasanya memiliki ukuran 45X45 cm dan 70 X 70 cm. Kain harus memiliki ketebalan yang dapat menahan berat benda yang akan dibawa. Kain yang biasa digunakan adalah kain katun.

 

 

Instruktur sedang menjelaskan tentang membungkus botol

Kegiatan kejepangan seperti ini sangat bermanfaat dan menarik sehingga membuat para siswa antusias dalam belajar budaya Jepang. Bukan hanya bahasa Jepangnya saja, tetapi budaya Jepang juga merupakan bagian yang sangat penting dari pembelajaran bahasa. Antusiasme para siswa dalam mempelajari budaya Jepang sangatlah bagus. Hal tersebut terlihat dari jumlah siswa yang hadir, keseriusan mendengarkan presentasi, mengikuti instruksi yang diberikan, dan mampu menjawab pertanyaan terkait materi yang diberikan. Semoga kehadiran tim PKM STBA-JIA mampu memberikan nilai tambah terhadap wawasan dan pengalaman baru tentang Kejepangan. Hal yang selama ini mungkin hanya dilihat melalui media sosial atau televisi, sekarang bisa mereka praktekkan secara langsung.

 

Penyerahan Plakat kepada Perwakilan SMAN 9 Kota Bekasi yang diwakili Dyah Sensei

 

Foto bersama Pemateri, panitia dan siswa peserta PKM di SMAN 9 Kota Bekasi